BELANJA ONLINE MENIMBULKAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA


ABSTRAK

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kemajuan teknologi serta informasi yang telah merambah ke dunia perdagangan, serta seiring dengan berjalannya waktu,yang pada akhirnya teknologi mampu mempermudah proses transaksi jual beli dengan adanya teknologi yang bernama e-commerce atau transaksi jual beli online yang tanpa kita sadari kemajuan-kemajuan yang ada pada akhirnya membawa kita ke suatu pola hidup konsumti terutama kehidupan mahasiswa. Berbagai alasan mahasiswa dalam melakukan transaksi jual beli online, diantaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain itu dapat dikatakan transaksi jual beli online tidak memakan banyak waktu serta mampu menghemat banyak tenaga.Kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi tersebut lah yang menggiring mahasiswa ke pola hidup konsumtif. Alasan lain pun timbul dari mahasiswa yang berperilaku konsumtif seperti hanya mengikuti kecenderungan yang popular pada saat ini.

Kata kunci: konsumtif, jual beli online, mahasiswa

ABSTRACT

The purpose of this paper is to known how ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kemajuan teknologi serta informasi yang telah merambah ke dunia perdagangan, serta seiring dengan berjalannya waktu,yang pada akhirnya teknologi mampu mempermudah proses transaksi jual beli dengan adanya teknologi yang bernama e-commerce atau transaksi jual beli online yang tanpa kita sadari kemajuan-kemajuan yang ada pada akhirnya membawa kita ke suatu pola hidup konsumti terutama kehidupan mahasiswa. Berbagai alasan mahasiswa dalam melakukan transaksi jual beli online, diantaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain itu dapat dikatakan transaksi jual beli online tidak memakan banyak waktu serta mampu menghemat banyak tenaga.Kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi tersebut lah yang menggiring mahasiswa ke pola hidup konsumtif. Alasan lain pun timbul dari mahasiswa yang berperilaku konsumtif seperti hanya mengikuti kecenderungan yang popular pada saat ini.

Keyword: consumptive, e-commerce, student

PENDAHULUAN

Di jaman modern ini transaksi jual beli juga turut berkembang, tidak hanya transaksi langsung antar penjual dan pembeli seperti layaknya membeli di toko, kini transaksi jual beli dapat dilakukan dengan cara memesan barang tersebut melalui situs atau media online yang telah menyediakan beberbagai layanan untuk mempermudah konsumen. Pada saat ini trend belanja online begitu melekat pada mahasiswa, tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki.

Banyaknya kemudahan yang diberikan dengan menggunakan transaksi belanja online seperti pembeli tidak harus bertemu langsung dengan penjual atau tidak harus langsung datang ke toko tersebut, pembeli hanya perlu memilih barang melalui gambar kemudian memesan barang yang diinginkannya dan selanjutnya melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama.Selain itu pemasaran barang online dapat menjangkau ke seluruh negeri.Barang-barang yang ditawarkan begitu beragam dan lengkap, dari kebutuhan rumah tangga, kosmetik, fashion, hingga obat-obatan.Adapun barang yang ditwarkan bukan hanya produk dari dalam negeri melainkan produk impor dari luar negeri yang belum dipasarkan pun dapat dipesan melalui jual beli online.Disamping hemat waktu, belanja online juga tidak memerlukan banyak tenaga untuk berkeliling mencari barang yang diinginkan karena dapat dilakukan dengan mencari orang atau situs yang menyediakan barang tersebut melalui internet.Kemudahan-kemudahan yang diberikan tersebut secara tidak langsung mendorong konsumen untuk senantiasa melakukan kegiatan belanja online sehingga secara tidak langsung banyak konsumen yang menjadi lewat batas dalam melakukan belanja.

TUJUAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa besar pengaruh dari kemajuan teknologi dalam bidang transaksi jual beli terhadap perilaku mahasiswa yang cenderung begitu konsumtif.Hal tersebut didukung dengan kebanyakan sasaran pasar dari pelaku jual beli online adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Serta memberikan solusi bagaimana cara agar tidak berperilaku atau menghindari perilaku konmsumtif.

METODE

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan berbagai informasi dari sumber-sumber seperti skripsi dan buku. Kemudian inti sari dari sumber tersebut dikumpulkan dan dijadikan satu sebagai referensi penulisan artikel ilmiah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian kali ini akan dijelaskan bagaimana sebab serta asal usul transaksi jual beli online yang memberikan kemajuan-kemajuan dalam bidang perdagangan serta bagaimana transaksi jual beli online mampu menggiring mahasiswa untuk berperilaku konsumtif.

Pengertian Belanja Online atau E-Commerce

Menurut Kusuma (2012), E-Commerce adalah kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufacture (manufactures), service provider dan pedagang perantara (intermediares) dengan menggunakan jaringan komuter (computer network) yaitu internet.

Belanja online atau E-Commers adalah sebuah proses transaksi yang dilakukan melalui media atau perantara yaitu berupa situs-situs jual beli online ataupun jejaring sosial yang menyediakan barang atau jasa yang diperjual belikan. Kini belanja online telah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebagian orang.Selain karena kemudahan yang diberikan, orang-orang banyak beranggapan bahwa belanja online adalah salah satu sarana untuk mencari barang-barang yang diperlukan seperti kebutuhan sehari-hari, hobi, dan sebagainya.

Belanja online juga dapat diartikan sebagai keinginan dari konsumen untuk membelanjakan uangnya guna mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Proeses tersebut dapat dilakukan dengan cara memesan barang yang diinginkan melalui vendor atau produsen serta reseller dengan menggunakan internet. Setelah dinilai telah mencapai kesepakatan yang dibuat antara konsumen dan penjual, lalu setelah itu konsumen dapat melakukan pembayaran dengan cara mentransfer via bank, e-bank, atau pun COD (Cash on Delivery).

Kini di kalangan mahasiswa belanja online begitu popular, hampir keseluruhan mahasiswa sudah pernah melakukan transaksi belanja online.Adapun tujuan mahasiswa melakukan transaksi belanja online adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, entah itu kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersier.Dikarenakan mahasiswa pada saat ini telah memiliki peralatan elektronik canggih seperti gadget, laptop ataupun alat elektronik lainnya yang mampu terhubung ke internet, memudahkan mahasiswa untuk melakukan transaksi belanja online.

Jenis-jenis Toko Online Beserta Barang yang Diminati Mahasiswa

Jenis-jenis toko online yang menjadi sarana transaksi belanja online-pun sangat beragam, mulai dari situs-situs yang memang dijadikan sebagai toko ataupun penyedia barang atau jasa, serta situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan sebagainya-pun turut menjadi lahan untuk berbisnis online.

Jika digolongkan, toko online dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah pertama toko online produsen yang dikelola langsung oleh produsen produk yang dijual, kedua adalah toko online distributor yaitu toko yang dikelola agen atau distributor resmi atau distributor lepas, ketiga adalah toko online reseller yaitu toko online yang menjual produk dengan keuntungan berupa komisi atas nama penualnya, keempat adalah toko online mediator atau penyedia tempat untuk bertemunya penual dan pembeli (Ekaputra, 2013).

Pada umumnya media-media yang menjadi lahan untuk melakukan transaksi jual beli online adalah media sosial yang pada saat ini begitu dekat dengan mahasiswa. Sepertihalnya instagram, media instagram adalah sebuah media sosial yang berfungsi untuk menunjukkan sebuah foto ataupun foto hasil dari photography yang kini banyak dialih fungsikan sebagai lahan untuk melakukan transaksi jual beli online dengan cara mengunggah foto produk-produk yang ingin dipasarkan lalu kemudian disebarkan utnuk menarik minat konsumen, para pelaku transaksi jual beli online sengaja memilih instagram karena pada saat ini dianggap begitu dekat dengan mahasiswa.

Beberapa alasan mahasiswa melakukan transaksi belanja online adalah sebagai alat atau perantara untuk membeli barang atau produk yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan ataupun sebagai pemuas kehendak.Selain itu belanja online juga dianggap lebih praktis dan lebih lengkap dibanding dengan toko-toko yang ada di pasar ataupun supermarket dan sebagainya. Proses yang mudah juga menjadi alasan utama mahasiswa melakukan transaksi belanja online, hanya dengan mencari barang yang diinginkan melalui internet dan kemudian memilih toko online yang menyediakan barang yang diinginkan.

Jenis-jenis barang yang diminati mahasiswa dalam transaksi belanja online pada umumnya adalah berupa fashion, alat-alat kosmetik, aksesoris tubuh, makanan, perlatan elektronik dan sebagainya.Barang-barang itulah yang memicu mahasiswa untuk melakukan transaksi belanja online yang tanpa disadari kemudahan-kemudahan yang diberikan belanja online tersebut menimbulkan beberapa permasalahan seperti munculnya tindakan atau perilaku dari mahasiswa untuk senantiasa melakukan transaksi belanja online.

Dampak Belanja Online Menimbulkan Perilaku Konsumtif

Tanpa disadari kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh transaksi belanja online mampu menimbulkan beberapa permasalahan seperti pemborosan atau bahkan timbulnya perilaku konsumtif dari mahaswa. Menurut Rindyani (2012), Perilaku konsimtif merupakan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal.Hal ini menunjukkan adanya suatu tindakan/aktivitas/perilaku dari individu yang bisa diamati.Perilaku sendiri diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau ucapan.

Dengan kata lain perilaku konsumtif dapat dikatakan sebagai pemborosan, pengambilan tindakan, mendapatkan, menggunakan uang untuk sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan atau bukan prioritas utama, hanya sebatas keinginan belaka. Membeli dan mengonsumsi barang tanpa ada batas dan pertimbangan rasional ataupun dengan alasan akan timbul kecemasan apabila tidak memiliki suatu barang yang diinginkan.

Adapun penyebab lain timbulnya perilaku konsumtif adalah adanya dorongan dari kelompok sosial maya. Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan pada hubungan-hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masayarakat terhadap kelompok tersebut (Bungin, 2008). Dengan kata lain kehidupan dalam sosial media seperti facebook, twitter, path, dan sebagainya turut membantu perkembangan hidup konsumtif. Dalam dunia sosial media mahasiswa terkesan akan menuruti apa yang menjadi trend saat ini dan secara otomatis hubungan-hubungan yang terjalin antara kelompok sosial turut mendorong perilaku mencotoh apa yang dilakukan oleh temannya dalam media sosial, pada umumnya adalah masalah fashion. Dalam melakukan pembelian barang fashion biasanya mahasiswa akan lebih memilih melakukan transaksi melalui cara online karena dianggap begitu mudah serta menghemat banyak tenaaga, selain itu kelengkapan berbelanja dalam dunia online adalah alas an terbesar.

Perilaku konsumtif dapat timbul dengan alasan yang bermacam-macam, diantaranya adalah membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli suatu produk dengan alasan mode, membeli produk untuk menjaga status serta mendapatkan pengakuas sosial, meningkatkan percaya diri, dan selalu ingin mencoba produk terbaru. Iklan yang sering dilihat mahasiswa juga mampu mempengaruhi daya beli mahasiswa.

Secara sederhana, iklan dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1992). Selain itu hal lain yang berpengaruh terhadap efek iklan adalah rangsangan yang memancing motivasi psikologis yang lebih dalam. Keseimbangan antara proses kognisi, dan pembentukan sikap (McQuail, 1987)

Selain itu dampak dari adanya belanja online adalah tergerusnya pasar-pasar tradisional, dalam hal ini masyarakat yang pada umumnya berkomunikasi langsung dengan cara bertatap muka. Dikatakan komunikasi tatapmuka karena ketika komunikasi berlangsung, komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji dari sikomunikan secara langsung (Effendy, 2008). Hilangnya komunikasi tatapmuka antara penjual dan pembeli yang kini pada umumnya hanya melakukan komunikasi melalui pesan yang pada umunya dikirimkan melalui internet saja serta melalui telepon jarak jauh.

Adapun efek-efek yang timbul dari perilaku konsumtif mahasiswa adalah berupa efek sosial, efek psikologis, serta dilihat dari segi materi.

Efek Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, efek sosial yang timbul dari perilaku konsumtif adalah timbulnya kesenjangan sosial yang terjadi terhadap golongan mahasiswa yang sering melakukan transaksi belanja online dengan mahasiswa yang jarang atau bahkan tidak melakukan transaksi belanja online. Orang yang tidak melakukan atau jarang melakukan transaksi belanja onlie cenderung dicap tidak mampu mengikuti perkembangan jaman, serta terjadi kesenjangan antara orang kaya dan miskin.

Efek Psikologis

Dalam efek psikologis, orang yang berperilaku konsumtif barulah akan timbul kepuasan apabila telah melakukan belanja atau transaksi online. Hal tersebut karena barang apa yang diinginkan telah dimiliki olehnya. Selain itu timbul kepercayaan diri yang tinggi karena pada umumnya ia telah merasa puas serta bangga karena telah memiliki barang yang tidak semua orang memilikinya.

Segi Materi

Jika dilihat dari segi materi, orang yang memiliki harta berlebih kecenderungan lebih mudah berperilaku konsumitf. Hal tersebut apabila tidak didukung dengan manajemen uang yang kurang baik, munculnya perilaku konsumtif begitu besar. Karena jumlah keuangan yang cukup atau bahkan sangat terpenuhi, mahasiswa golongan ini pada umunya akan lebih sering memboroskan uangnya tanpa berpikir panjang apakah barang tersebut memang benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar ingin memuaskan keininannya saja.

KESIMPULAN

Di era globalisasi ini banyaknya kemudahan-kemudahan yang diberikan termasuk dalam proses transaksi jual beli yang dapat dilakukan melalui internet atau lebih dikenal sebagai transaksi belanja online (e-commerce), mempu menimbulkan beberapa permasalahan seperti munculnya prilaku konsumtif ataupun pemborosan akibat terlalu sering atau bahkan karena terlalu asyik dengan kemudahan transaksi belanja online. Hal ini pada umumnya sering terjad pada kalangan mahasiswa karena mayoritas konsumen belanja online adalah para pelajar seperti mahasiswa serta segmentasi dari pedagang online adalah pelajar dan mahasiswa.

Untuk menghjndari pemborosan ataupun munculnya perilaku konsumtif, hendaknya sebagai mahasiswa yang pada umumnya belum memiliki penghasilan sendiri, mampu untuk mengontrol keuangan dalam membelanjakan sesuatu.Mahasiswa juga dituntut untuk mampu memperioritaskan mana barang yang memang menjadi kebutuhan utama atau primer agar uang tidak dihabiskan begitu saja untuk barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, serta menghindari pembelanjaan hanya untuk gengsi saja agar uang bisa berguna untuk barang-barang yang benar-benar diperlukan.

Lingkungan sekitar turut mempengaruhi seseorang untuk menjad orang yang berperilaku konsumtif, salah satu contoh adalah kehidupan dunia maya. Dalam kehidupan maya trend atau kebiasaan-kebiasaan yang saat ini sedang popular begitu mudah untuk menyebar, diantaranya adalah trend fashion. Hal tersbut mendorong mahasiswa untuk melakukan belanja yang pada umumnya dilakukan melalui belanja online karena dinilai lebih efektif dan praktis, serta dengan kelengkapan yang diberikan oleh toko online. Apabila hal tersebut dilakukan secara terus-menerus tidak dapat dipungkiri baha bias jadi ia menjadi orang yang berperilaku konsumtif bila tidak dapat mengontrol uangnya.






DAFTAR PUSTAKA

Rindyani, Lina. “Hubungan Antara Gaya Hidup Metroseksual Pada Mahasiswa Dengan Perilaku Konsumtif.” Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2012.

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Prenada Media Group hal 161.

Effendy, Onong. 2008. Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya hal 6-7.

Ekaputa, Raditya. “Analisis Profil Konsumen Belanja Online Di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan.” Skripsi Sarjana, Fakultas Teknologi Industri Unversitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2013.

Kasali, Renald. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992.

Kusuma, Ishaq Ade. “Pengaruh Akses Website Jual-Beli Online dan Tingkat Prioritas Pembelian Online Terhadap Minat Beli Mahasiswa.” Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2012.

McQuail, Dennis. 1987. Teori Komunukasi Massa, terj. Agus Dharma. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1987.

Rindyani, Lina. “Hubungan Antara Gaya Hidup Metroseksual Pada Mahasiswa Dengan Perilaku Konsumtif.” Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2012.

0 Response to "BELANJA ONLINE MENIMBULKAN PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA"

Post a Comment